Jumat, 19 Juli 2013
Kamis, 18 Juli 2013
Kue Putu Ayu
Bahan
1. tepung terigu (500 g)2. telur ayam (5 butir)
3. gula pasir (500 g)
4. ovalet (1/2 sdm)
5. air kelapa (1 1/2 gelas)
6. kelapa sedang (1/2 butir -diparut-)
7. pewarna makanan hijau (secukupnya)
8. garam (1 sdt)
9. vanili (1 bungkus)
Cara membuat
a. Campur bahan-bahan menggunakan mixer dengan urutan : gula pasir, telur, garam, vanili, tepung terigu, ovalet.b. Campur bahan-bahan menggunakan sendok dengan urutan : air kelapa, kelapa parut, pewarna makanan.
c. Tuang dalam cetakan (4/5 penuh)
d. Kukus selama 15 menit.
Pukis Manis
Bahan
adonan A1. tepung terigu segitiga (500 g)
2. telur ayam (6 butir)
3. santan kental (500 mL)
4. mentega cair (250 g)
5. gula pasir (250 g)
6. garam (1 sdt)
7. vanili (1 bungkus)
adonan B
1. air (200 mL)
2. fermipan (1/2 bungkus)
3. tepung terigu (4 sdm)
Cara
a. campurkan semua bahan adonan B dalam mangkuk, diamkan 15 menit.b. campurkan bahan-bahan menggunakan mixer dengan urutan telur, gula pasir, tepung terigu, santan, adonan B, mentega cair, garam dan vanili.
c. olesi cetakan dengan mentega lalu panaskan dengan api kecil
d. tuangkan adonan dalam cetakan (4/5 penuh)
e. taburi dengan sukade dan meses
f. panggang selama 15 menit
Sabtu, 15 Juni 2013
Permainan Plastisin
Sebuah media bermain anak usia 5 tahun ke atas, yang berfungsi sebagai alat pengenalan warna, bentuk dan pengasah kreativitas.
Rabu, 15 Mei 2013
Artikel Pelajar : Belajar itu… Antusias lalu Berkonsentrasi
MEMAKAI seragam, pergi
ke sekolah, membawa buku, inilah pelajar. Tapi bagaimana jika saat pelajaran
berlangsung justru ndelik di lorong
atau di kantin? Apa perlu disebut pelajar yang ogah belajar? Ah, bukannya ogah,
tapi mereka hanya kurang antusias untuk mengikuti KBM. Makadari itu, antusiasme
untuk belajar menjadi hal yang patut dikembangbiakan
dalam diri pelajar. Sebenarnya bukan dalam hal belajar saja, antusiasme atau
kemauan atau ketertarikan itu dibutuhkan dalam semua kegiatan. Layaknya kata
pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Untuk mulai menumbuhkan rasa
antusiasme ini sebenarnya ada banyak cara, dan semua orang bisa membuat caranya
sendiri. Yang paling sederhana adalah memikirkan hal dan dampak positif dari
hal yang akan dilakukan. Maksudnya? Simak sekelumit kisah ini. Budi sebenarnya tidak begitu suka pelajaran biologi,
karena dia cukup kesulitan untuk menghafal istilah-istilah biologi yang
seabrek. Tapi kemudian terlintas di benaknya, “Ah, apa sih ruginya aku ikut
pelajaran biologi nanti, kan biasanya Pak Ahmad suka membuatkan jembatan
keledai yang lucu tapi jitu untuk menghafal, dan beliau sering obral nilai
tambahan bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaannya”. Dan akhirnya Budi
memutuskan untuk menggagalkan rencana COLUTnya.
Lalu setelah antusiasme sudah didapat, apakah sudah cukup? Ternyata
belum. Ada satu kasus, seorang anak SD yang tadinya malas mengikuti pelajaran
di kelas, lalu setelah dibujuk oleh guru dan teman-temannya, dia akhirnya mau
masuk kelas bahkan mau membuka buku. Saat menit-menit awal dia mau
memperhatikan gurunya yang sedang memberi materi, lalu kemudian, dia mengambil
polpennya. Dia mencatat? Ah, bukan. Dia menggambar di buku tulisnya. -___- Dari
sini kita bisa tahu, bahwa selain antusiasme, konsentrasi juga ambil
bagian dalam hal belajar. Bahkan andilnya lebih besar. Berkonsentrasi bisa
diawali dengan meminimalisasikan hal-hal yang sekira bisa mengalihkan pikiran.
Misal, mengobrol atau mengutak-atik handphone.Lalu sebisa mungkin fokuskan
pikiran pada pelajaran, anggap semua hal diluar sedang baik-baik saja. Dan yang
terakhir namun juga utama adalah berdoa pada Sang Pencipta, karena Dia-lah Yang
Maha Pemberi.
Kamis, 18 April 2013
Handicraft + Recycle = Good
Koran Kubaca, Koran Kubuat Bunga
>> Inilah langkah-langkah membuat bunga dari kertas koran :)
Kotak Kado Buatan Sendiri
RE-Cycle Crown
Bros Flanel
>> Inilah langkah-langkah membuat bunga dari kertas koran :)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG_FMEvGE8x213l0pcNX7nhzpZLdcD3alGNNSlTfTJg1TcOe_38zO4EbgOGqmNBKlS0y7pMGyn2buj2vkTnmgvQvfp17cSWQEuBZq1EsILPPKVSGcs2NBWEwzF49QUCBgehuVzz4d0ksQ/s320/foto0196s.jpg)
BAHAN
1.
Kertas karton
2.
Kertas asturo 2 warna
3.
Lem kertas/kayu
4.
Pensil dan penggaris
CARA
a.
Buat pola kubus pada kertas karton, lalu gunting pola
b.
Rekatkan bagian-bagian pola dengan lem, tunggu hingga lem kering
c.
Lapisi sisi demi sisi kubus dengan kertas asturo (warna 1)
d.
Lalu hias dengan kertas asturo (warna 2) dengan motif pita pada kotak
kado
e.
Kini kotak kado mungil cinta lingkungan telah siap digunakan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkqkmTvehLhAuKYnQRzNkS1AFWZVhQFz-867RK3JRx7yiTlcmYUusQFVx8pvPd81-UDxlygUVDUqr4CuEG3HeYx1yMPeiiMJPNTxhnnGroSNi19KGP1RQykPFDuuQs0v6FwCn79HOGLQI/s1600/Picture1.jpg)
RE-Cycle Crown
BAHAN
1.
Kertas koran
2.
Kain perca (2 warna)
3.
Bunga plastik
4.
Gunting
5.
Lem kayu
6.
Benang
CARA
a.
Gunting kertas koran dengan lebar sekitar 4 cm
b.
Pilin potongan kertas koran dan rekatkan dengan lem kayu (sekitar 60 cm)
c.
Lapisi pilinan dengan kain perca warna 1, keringkan.
d.
Lakukan cara abc dengan kain perca warna 2
e.
Ambil 2 pilinan tadi, ikat ujungnya dengan benang
f.
Kepang dengan hati-hati dan rapi, ikat ujungnya dengan benang
g.
Satukan masing-masing ujung dengan ikatan benang yang rapi
h.
Hias bagian depan dengan bunga plastik yang direkatkan dengan benang
atau lem
i.
Olesi semua bagian pilinan dengan lem kayu lalu keringkan (agar kaku dan
kuat)
j.
Chrown cinta lingkungan siap dipakai
Bros Flanel
Kamis, 21 Maret 2013
Kimia SMA
Laporan Hasil
Eksperimen
Korosi Besi
Tanggal 8
November 2012
Oleh :
1.
Agumilar Bagus B (01)
2.
Andy Sanjaya (05)
3.
Lantip Meliana P (19)
4.
Wynsdy Fajar A (31)
Kelas XII IPA
1
SMA NEGERI 2
NGAWI
2012 / 2013
I.
Judul :
-
Korosi Besi
II.
Tujuan :
-
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan korosi
besi
III.
Alat dan Bahan :
-
Alat :
1.
Tabung reaksi 4
buah
2.
Rak tabung reaksi 1
buah
3.
Prop (sumbat) karet 2
buah
4.
Gelas ukur 1
buah
5.
Pembakar spiritus 1
buah
6.
Kaki tiga 1
buah
-
Bahan :
1.
Paku besi 4
batang
2.
Kristal CaCl2 2 gram
3.
Kapas kering 1
lembar
4.
Minyak tanah 10
mL
5.
Air suling 20
mL
6.
Amplas 1
lembar
IV.
Cara kerja
1.
Ambillah 4 tabung reaksi, kemudian :
a)
tambahkan 5 mL air suling ke dalam tabung 1,
b)
tambahkan 2 gram kristal CaCl2 kemudian
kapas kering ke dalam tabung 2,
c)
tambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam tabung 3
hingga hampir penuh,
d)
tambahkan kira-kira 10 mL minyak tanah ke dalam tabung
4.
2.
Amplaslah 4 batang paku besih hingga bersih, kemudian
masukkan masing-masing satu ke dalam tabung reaksi prosedur 1 di atas.
3.
Tutup tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai
rapat (lihat gambar).
4.
Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 2 hari,
kemudian amati apa yang terjadi. Catat pengamatan Anda.
Catatan :
1.
Kalsium klorida anhidrat (CaCl2)
adalah zat yang bersifat higroskopis ( menyerap air ), sehingga udara dalam
tabung yang mengandung zat itu akan bersifat kering (bebas air).
2.
Air yang sudah dididihkan kehilangan
oksigen terlarut.
V.
Tabel Pengamatan
Tabung
|
Perlakuan
|
Hari ke
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|||||
pagi
|
siang
|
pagi
|
siang
|
pagi
|
siang
|
||
1
|
Air suling +
paku
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku mengalami korosi, air menjadi oranye
|
Paku mengalami korosi, air menjadi oranye
|
Paku mengalami korosi, air menjadi oranye
|
Paku mengalami korosi, air menjadi oranye
|
2
|
CaCl2 + kapas + paku + prop
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku tidak mengalami korosi
|
3
|
Air mendidih + paku + prop
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku mengalami sedikit korosi*, air menjadi kekuningan
|
Paku mengalami sedikit korosi*, air menjadi kekuningan
|
Paku mengalami sedikit korosi*, air menjadi kekuningan
|
Paku mengalami sedikit korosi*, air menjadi kekuningan
|
4
|
Minyak tanah + paku
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku belum mengalami korosi
|
Paku tidak mengalami korosi
|
Keterangan :
*)
hal ini dikarenakan, walau air mendidih kehilangan oksigen terlarut, namun
masih ada oksigen dalam tabung akibat proses penyumbatan yang kurang cepat
(segera).
VI.
Kesimpulan
-
Faktor-faktor yang menyebabkan korosi besi adalah air
dan oksigen.
VII.
Pengembangan
Pada
peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3.xH2O, suatu zat padat yang berwarna
coklat-merah.
Korosi
merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe(s)
à Fe2+(aq) + 2e E° = +0,44 V
Elektron
yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai
katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g)
+ 2H2O(l) + 4e à 40H-(aq)
E° = +1,23 V
Ion
besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe203. xH2O, yaitu karat besi.
VIII.
Daftar Pustaka
Purba,
Michael. Sunardi. 2012. KIMIA : UNTUK
SMA/MA KELAS XII.
Jakarta : Erlangga.
Langganan:
Postingan (Atom)