Sabtu, 18 Februari 2012

Cerpen : Ponselku Hilang, Cintaku Datang

Ponsel
Hilir mudik kendaraan di sepanjang Jalan Pahlawan kota metropolitan, Jakarta, mungkin sama bisingnya dengan suasana di kelas XI A2 SMA Persada. Namun, sadarkah semua bahwa dibalik keributan itu ada tangis seorang Ivana ? Ya, kala itu Ivana merasa sangat sedih, bersalah, dan menyesal. Ponsel slide kado dari Tante Tetty itu hilang tak berbekas. Padahal 3 hari yang lalu ponsel keluaran terbaru itu masih sempat ia pamerkan pada Mas Tomi, kakaknya.
“Apa kamu sudah ceritakan masalah ini ke orang tuamu, Van ?” tanya Stevy pada sahabatnya itu.
“Mana mungkin aku berani melakukan hal itu, Stev?”
“Lalu apa kamu yakin kalau ponsel itu hilang di sekolah?” tanyanya lagi.
“Iya. Hari itu aku tak ada kursus apapun. Aku keluar rumah buat sekolah aja.” Ivana membela diri.
“Tapi kamu tahu sendiri kan ? Begitu kamu sadar kalau ponsel kamu hilang, seisi kelas ini berinisiatif menggeledah semua tas dan hasilnya….”
“Iya, tapi nihil kan ?” potong Ivana.
Tiba-tiba pintu kelas terdobrak dari luar. Seseorang siswa SMA yang jauh dari kata rapi itu masuk kelas dengan santai walau bel masuk sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Dia Taurus. Satu-satunya siswa yang paling sering tidak tepat waktu. Tidak ada seorang pun yang tahu seluk-beluk Taurus. Mungkin kecuali Ivana. Bukan cuma karena hanya dia dan Taurus yang berasal dari SMP Bintara, tapi Ivana juga pernah menaruh hati pada Taurus. Namun, Septiandra Taurus yang kini bukan dia yang dulu. Apalagi setelah Ivana dan teman-temannya dibuat terkejut karena Taurus mengambil tanpa izin I-Pad milik Indra, teman sekelasnya. Mulai sejak itulah, siswa-siswa sering menganggapnya psikopat lah, pencuri lah, dan sebutan buruk sebagainya. Tapi Ivana tidak percaya begitu saja. Dia tahu betul kalau Taurus itu berasal dari keluarga cukup berada dan yang jelas dia anak baik, menurut Ivana.
Seisi kelas terdiam sejenak, lalu gaduh kembali. Ini bisa jadi pemandangan biasa mereka tiap pagi. Taurus meletakkan tasnya dengan hati-hati di atas meja. Ivana memperhatikan lalu tersenyum pada Taurus.
“ Kok pelan-pelan ? ” Ivana membuka obrolan.
“ Di sini ada masa depan aku.” Jawab Taurus singkat tapi membuat Ivana semakin tak mengerti.
“ Maksudnya?”
“ Apa harus aku terangin panjang lebar biar kamu ngerti? Lagian gak ada untungnya kan kalau kamu tahu ?”
“ Gak segitunya kali. Sinis banget?”
“ Yang jelas, ini bukan mainan cewek manja kayak kamu.” Canda Taurus sambil tersenyum tipis yang justru membuat Ivana lega.
“Ah, akhirnya Taurus bisa senyum ke aku lagi.” Gumam Ivana dalam hati.
“ Van…” cubit Stevy membuyarkan lamunan Ivana.
“ Nyadar gak sih, Taurus selalu ngelak kalau kamu pengin tahu apa isi tas nya?” tanyanya sedikit berbisik.
“ Sebenernya iya juga sih. Tapi gak baik juga kan kalau kita punya prasangka buruk sama orang lain?”
“ Ow… Kamu udah ngerti maksudku ya? Tapi kita kan harus bercermin ke masa lalu juga.”
“ Tapi kan setiap orang bisa berubah, Stev?”
“ Apapun Van, yang jelas mendingan kita secepatnya lapor guru BK. Mumpung ponsel kamu hilangnya baru-baru ini.” Kata Stevy seraya menarik tangan Ivana, mengajaknya bangkit dari tempat duduk.
“ Buat apa sih, lapor guru BK?” tolak Ivana.
“ Kalian mau lapor BK ?” mendadak Taurus bertanya.
“ Eh, gak kok.” Kata Ivana.
“ Eittss… Kok gak jadi sih Van?” Stevy kaget.
“ Percuma aja. Cuma ponsel hilang aja lapor guru BK.” Kata Taurus enteng serasa mengejek namun juga seolah-olah melarang keduanya beranjak.
“ Kenapa kok malah kamu yang takut ?!!!” teriakan Stevy mengalihkan perhatian seisi kelas.
Taurus tertegun. Mulai naik darah.
“ Siapa yang takut ?! Kalian ini terlalu mengandalkan pihak luar !” Taurus membela diri.
Mereka yang semula terkaget-kaget, menjadi saling berpandangan satu sama lain.
“ Aku tahu kok, kalian semua ngira kalau aku yang ngambil ponsel Ivana kan? Apa buktinya? Kalian gak ada bukti kan? Asal tuduh aja kan ? Mau kasus ini dibawa sampai pengadilan, kalian gak punya hak buat nuduh aku tanpa bukti!” Taurus semakin jengkel.
“ Aku gak ada maksud gitu, Ta. Aku gak nuduh siapapun. Termasuk kamu.” Ivana menatap tajam Taurus. Tapi Taurus tidak peduli.
“ Dan, buat semuanya. Kasus ini Cuma jadi urusan kelas kita. Karena ini memang aku yang teledor, aku yang lupa. Aku gak akan lapor guru BK, karena itu akan buat aku semakin terpojok, apalagi kalau ada acara tuduh-menuduh kayak gini.” Ivana meminta keadilan pada teman-temannya.
Yang lain pun menyanggupi. Dan Taurus pun berlalu pergi.
--------------iii------------
Waktu istirahat hampir usai. Jam pelajaran ke tujuh akan dimulai 15 menit lagi. Tampak Ronald, adik kelas Ivana, masuk kelas XI A2. Ronald memberikan secarik kertas dispensasi pada Terry, si sekretaris kelas, lalu pergi menuju kelasnya.
“ Siapa, Ter?” tanya Ivana.
“ Taurus. Katanya ada penyuluhan sampai jam terakhir.”
“ Taurus? Penyuluhan? Gak biasanya. ” Ivana bertanya-tanya dalam hati seakan lupa perdebatan tadi pagi.
----------------iii--------------
Hooorreeee… Sorak Ivana begitu sampai di gerbang sekolahnya. Ya… Hari Rabu hari paling menyenangkan baginya. Karena hanya pada hari itu saja ia bisa berangkat bersama ayahnya yang super sibuk itu. Walau harus berangkat lebih pagi dari biasanya, yang menguntungkan adalah bisa menghemat ongkos bis kota untuk tambahan uang jajan. He..he..he..
Tapi aneh, baru jam 06.05 WIB, tapi pintu kelas Ivana sudah terbuka.
“ Siapa ya, rajin banget?” Ivana berujar sendirian.
Kkrreeeekkk… Begitu pintu kelas ia buka… Ternyata…
“ Taurus?” Ivana tak yakin.
“ Pagi Van. Aku nunggu kamu dari tadi.”
“ Nunggu aku?”
“ Iya. Jangan pikir aneh-aneh. Aku cuma mau ngasih ini.” Ucap Taurus sambil memberi Ivana sebuah kotak.
“ Hari ini bukan ulang tahun loch?” Ivana kePDan.
“ Yeeeee… Aku juga tahu. Udah buka aja. Nanti juga tahu.” Taurus makin membuat Ivana penasaran.
Tiga…Dua…Satu… Raataaraataaaraaaaa…!!! ( he.he.he )
“ Ponsel aku?” Ivana kaget tapi senang.
“ Ya iyalah. Masak punya monyet ? Makanya punya ponsel bagus jangan dikasih ke kantin.”
“ Oya !! Kantin. Iya di kantin. Hari Sabtu itu aku sengaja titip ini di kantin. Kan katanya ada razia.”
“ Aneh. Kamu simpan film porno ya?” goda Taurus.
“ Ehhhh… Sembarangan !! Aku kan gak suka kalau ponsel aku di buka-buka.”
“ Jadi kamu gak suka sama aku dong?”
Ivana terdiam, bingung?
“ Eeiittss… Jangan jauh-jauh. Soalnya, emmm… Maaf kalau aku lancang. Soalnya aku sempet buka-buka ponsel kamu waktu itu.”
“ Oohh,, Ehh.. Gak papa kok. Lagian datanya juga belum banyak.”
“ Iya. Iya. Tahu… Ponsel baru. Oya, kemarin, sebenernya aku udah bilang ke guru BK kalau ponsel kamu tuh gak hilang. Udah ada di aku.” Taurus membuat pengakuan.
“Ow… Pantas. Kamu larang aku lapor ke guru BK. Ternyata….. hahahaha” Ivana bisa tertawa.
“ Masalah kita udah selesai kan? Hampir jam 06.30 nih. Aku udah ditunggu yang lain.”
“ Mau kemana?” tanya Ivana.
“ Memperjuangkan masa depan.” Ucap Taurus sambil menunjukkan robot buatannya ke Ivana.
“ Kontes robot? Kamu ikut? Wow! Hebat!”
“ Yahhh.... Coba-coba lah. Aji mumpung. Dan, asal kamu tahu Van. Dulu itu aku gak ada maksud buat curi I-Pad Indra. Aku cuma pengen tahu rangkaian mesinnya, buat kontes ini. Tapi terlanjur semua orang nuduh aku. Titip maaf ke mereka ya Van?”
“ Justru mereka dan aku yang harusnya minta maaf kan? Aku akan ngomong tentang ini ke mereka kok. Hari ini juga. Biar mereka tahu.”

“ Makasih Van. Aku duluan ya?” pamit Taurus.

-----------------iii----------------

Ivana menepati janjinya. Ia ceritakan semua kejadian sebenarnya kepada teman-temannya. Reaksi mereka? Sama. Bersalah dan menyesal.

------------------iii-------------------

Malam itu Ivana sangat gembira. Di elus-elusnya boneka kucing kesayangannya. Entah itu karena ponselnya kembali. Atau Septiandra Taurus yang dulu telah kembali. Tiba-tiba, Ivana teringat sesuatu. Di ponsel itu, ia menyimpan suatu puisi yang berisi curahan hatinya tentang Taurus.

“ Jangan-jangan, Taurus….

Disambarnya ponsel itu, dibukanya menu pesan. Aaarrgghh…. Bagaimana ini? Malulah kalau bertemu Taurus nanti. Ivana gelisah sendiri. Namun, ada yang asing kotak masuk ponselnya. Di bagian teratas ada pesan dari nomor yang tak ia kenal dan belum sempat ia buka. Isinya…..
Dari : +6285511160360

Hai, cewek teledor. Gimana? Seneng ponselnya balik? Hehehe. Hati2 dong. Jangan dititip di kantin lagi.

Ivana, apa kamu masih Filivanya yang dulu? Aku tahu itu dari puisi itu Van? Kamu gak berubah ya? Padahal aku berubah loh. Hehehe. Terimakasih atas kepercayaan kamu ke aku Van. Kalau kamu mau, kita bisa jadi lebih dari teman, Van? –Taurus–
Ya, Tuhan…. Bahagianya Ivana hari itu….

Jumat, 10 Februari 2012

Info Sains



1. Organ sistem respirasi mulai terbentuk saat bayi di kandungan dengan panjang 2,5 cm. Perkembangan sistem tersebut sempurna saat berusia 28 minggu. Bayi tidak dapat bernapas di dalam kandungan, tetapi memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui plasenta. Saat lahir, sistem sirkulasi dan respirasi langsung bekerja. Saat pertama kali bernapas merupakan hal sulit karena paru-paru terisi cairan ketuban. Cairan ini akan keluar karena adanya tekanan darah. Karena itulah kita melihat bayi yang baru lahir selalu menangis.

2. Lambung menghasilkan getah lambung yang di dalamnyaterdapat pepsin yang memecah protein. Lambung sendiri terbuat dari protein. Dinding lambung dilapisi mukus tebal yang melindungi dari asam dan enzim pepsin yang masuk lambung pun dalam keadaan tidak aktif. Itulah mengapa, walau pun lambung terbuat dari protein, lambung tidak ikut tercerna. Kalaupun lambung mengalami kerusakan, ia akan mengganti setengah juta selnya tiap menit.

3. Pada ruminansia (hewan pemamah biak) apendiks atau usus buntu merupakan organ tubuh yang berguna, karena didalamnya terdapat mikrob yang menghancurkan selulosa makanan. Bagi manusia, apendiks hanya merupakan pembuluh yang buntu. Kadang-kadang partikel makanan tersesat di sana. Apendiks akan meradang dan harus dibuang.

4. Ketegangan emosi karena berbohong dapat meningkatkan keringat di telapak tangan. Peningkatan jumlah keringat akan mempercepat aliran listrik yang terdeteksi oleh elektrode pada suatu rangkaian listrik tertentu.

5. Di Amerika, kacang kedelai menjadi tanaman pangan paling penting. Kandungan protein dalam kacang kedelai lebih tinggi dibandingkan daging sapi. Industri makanan di Amerika mengolahnya menjadi produk “daging” atau menggilingnya menjadi tepung sebagai bahan baku makanan ringan.

6. Tubuh kehilangan garam pada saat berkeringat. Hal inilah yang menyebabkan mengapa keringat terasa asin. Orang yang bekerja di tempat yang panas akan benyak berkeringat dan mungkin akan mengalami kejang otot karena banyak kehilangan garam. Minum tablet garam membantu menggantikan hilangnya garam pada pekerja tersebut.

7. Enzim adalah biomolekul berupa protein  yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia organik Sebagian besar enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia karena struktur kimia  tiap enzim yang bersifat tetap. Contohnya, enzim ptialin dalam air liur hanya dapat digunakan pada proses perombakan amilum menjadi glukosa.  Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim ini adalah suhu. Enzim memiliki sifat thermolabil. Disaat suhu tubuh tinggi (demam), enzim ptialin tidak bekerja dengan baik. Sehingga proses pengubahan amilum dalam makanan menjadi glukosa menjadi terhambat. Itulah mengapa saat kita sakit, makanan yang kita makan terasa pahit.

8. Eritrosit (sel darah merah) mengandung zat warna hemoglobin(Hb) yang merupakan suatu protein yang berkombinasi dengan senyawa hemin, yang memiliki kandungan zat besi. Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut sedikit karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Pada dataran tinggi yang kadar oksigennya rendah, tubuh akan membuat lebih banyak eritrosit agar dapat mengikat lebih banyak oksigen. Makadari itu, jumlah sel darah merah menjadi lebih banyak bila seseorang tinggal di dataran tinggi atau pegunungan.
Sumber : berbagai SUMBER :D